Pilihlah sebuah teks yang panjangnya maksimal 2 halaman. • Perbanyaklah teks tersebut untuk semua siswa. • Bentuklah formasi kelas melingkar (guru berada di tengah lingkaran) • Bagilah teks kepada semua siswa. • Mintalah semua siswa membaca dalam hati teks yang sudah dibagikan. Pada waktu membaca, siswa tidak diperkenankan menulis. MenurutBadrun (2000), terdapat lima ciri yang perlu diperhatikan dalam memosisikan aswaja sebagai manhaj al-fikr atau manhaj al-amal : Selalu mengupayakan untuk interpretasi ulang dalam mengkaji teks-teks fiqih untuk mencari konteksnya yang baru; Makna bermadzhab diubah dari bermadzhab secara tekstual (madzhab qauly) menjadi bermadzhab secara Barangkalipada level-level seperti inilah pembelajaran demokratisasi warga diimplementasikan bagi kepentingan warga masyarakat sekitarnya. Warga masyarakat yang mengajukan usulan program kegiatan, warga masyarakat PPKn SMA/SMK K - 6 pulalah yang melakukan dan sekaligus melakukan 59 pengawasannya. Contohjudul penelitian kualitatif tentang pendidikan Berikut ini kami telah menyiapkan beberapa judul penelitian yang berkaitan dengan ranah pendidikan. Maka judul pada penelitian kualitatif yang dirumuskan pada proposal masih dapat berubah sementara. Desain proposal yang ditulis juga beragam ada memakai pendekatan kualitatif dan tak sedikit Buatlahsatu puisi yang bertema banjir; bantuin dong bagaimana membuatteks negosiasi untuk memecahkan konflik. Pengurus osis di sekolah mengajukan usulan program kepada kepala sekolah untuk mendirikan koperasi sekolah yang dikelola oleh siswa sendiri; Sebutkan masing masing 2 buah dari kalimat simpleks dengan unsur pembentukan SP. SPO, SPK 10Contoh Proposal Kegiatan Sekolah Yang Baik Dan Benar Struktur Format & Sistematika Penulisan Proposal Kegiatan Sekolah 1. Contoh Proposal Kegiatan Sekolah OSIS 2. Contoh Proposal Kegiatan Sekolah Pramuka 3. Contoh Proposal Kegiatan Isra Mi’raj di Sekolah 4. Contoh Proposal Kegiatan Sekolah 17 Agustus 5. Menyatakanargumen dengan bahasa yang santun. 3. Mengumpulkan informasi berupa fakta yang mendukung argumen. 4. Menyatakan sanggahan dengan bahasa yang sopan. 5. Tidak menggunakan pernyataan negatif mengenai pribadi pihak lain. 11. Dalam suatu debat, penonton atau juri berperan sebagai. SuatuHari Didin, Noval dan Andi sedang berbincang-bincang di kantin sekolah pada saat istirahatDidin : "Wah hari aku apes banget !"Noval : "Mem QOj5v. 39 Views Penawaran Pembuatan Koperasi Ketua Osis ”Assalamu’alaikum, Bu.” mengetuk portal Kepala Sekolah “Wa’alaikumussalam. Mari timbrung!” Pengarah Osis “Terima hidayah, bu. Boleh saya duduk?” Pemimpin Sekolah ” Oh, ya tentu. Ada teristiadat barang apa?” Ketua Osis “Begini, Bu, saya mewakili teman-inversi kepingin mengajukan sebuah permohonan.” Kepala Sekolah “Permintaan apa, Nak? Mari dibicarakan.” Ketua Osis “Sebelumnya begini, sekolahan ini kan hanya memiliki satu kantin.” Penasihat Sekolah “Maksudnya bagaimana, Nak?” Ketua Osis “Kantin sekolah yang kita miliki morong hanya satu, sehingga saat membeli makanan maupun minuman berdesak-desakan.” Kepala Sekolah “Dulu bagaimana?” Kepala Osis “Kami memiliki usul, bagaimana jika sekolah membangun koperasi dan yang mengurus siswa-siswa seorang. Bagaimana menurut Ibu?” Kepala Sekolah “Kalau saya iya-iya saja, tapi apakah kali murid-siswa n kepunyaan perian adv pernah bagi menggapil koperasi?” Atasan Osis “Kami usahakan, Bu. Nanti yang bertugas menjaga pula harus seling.” Kepala Sekolah “Baiklah, semata-mata tebak-kira dimana kita harus membangun?” Ketua Osis “Bagaimana kalau di jihat kiri masjid, Bu?” Kepala Sekolah “Oh, jangan. Belakang hari anak-anak asuh mohon absolusi ke masjid lebih lagi mampir ke koperasi. Lebih baik di depan pelan bola keranjang, bagaimana?” Ketua Osis “Oh iya, Bu. Sepertinya di situ cocok bakal dijadikan koperasi.” Kepala Sekolah “Nah, kalau begitu kita sepakatuntuk mendirikan koperasi di tempat itu. Namun kita harus menunggu persetujuan berusul komite sekolah serta guru-hawa tak.” Pembesar Osis “Oh, tidak masalah, Bu. Kami akan menunggu,. Kalau begitu saya mohon pamit suntuk, Bu. Kami tunggu kabar seterusnya. Syukur, Assalamu’alaikum. Atasan Sekolah “Ya, sebanding-sama. Wa’alaikumussalam.” Posted in Wacana Negosiasi NEGOSIASI ANTARA KETUA PAGUYUBAN PASAR DENGAN Didikan PASAR Ketua paguyuban pasar “Selamat pagi, Pak”. Pimpinan pasar “Selamat pagi. Silakan duduk”. Ketua paguyuban pasar “Iya, terima hidayah”. Didikan pasar “Ada yang bisa saya bantu?” Ketua paguyuban pasar “Saya Azza. Disini, saya selaku ketua paguyuban pengelana di Pasar Raya ingin mengedepankan keluhan kami akan Kebijakan Pemda yang menyatakan bahwa tarif retribusi pasar akan naik 150 komisi”. Pimpinan pasar “Mengapa sira tidak semupakat dengan garis haluan tersebut?” Bos paguyuban pasar “Karena peningkatan tarif retribusi itu terlalu mahal bakal kami”. Pimpinan pasar “Sesungguhnya tarif tersebut telah dipertimbangkan dengan keuntungan yang akan didapat oleh pendatang”. Ketua paguyuban pasar “Saya mohon, tolong pertimbangkan pun. Karena tidak semua pengembara bisa membayar tarif retribusinya jika semahal itu”. Bimbingan pasar “Bagaimana ya? Intinya dari angket yang sudah kami dapati sesuai kemampuan para pedagang dan sesuai Perda yang sudah disahkan DPRD”. Komandan paguyuban pasar “Tidak, Cangkang. Bahkan, saya mendengar isi perut mereka tentang mahalnya tarif retribusi itu. Apakah Bapak lain mendengarnya?” Pimpinan pasar “Baiklah, akan saya usulkan ke Pemda. Memangnya berapa penghasilan mereka sebulan?” Ketua paguyuban pasar “Penghasilan yang mereka bisa sangat bervariasi. Kira-sangkil sekitar Pimpinan pasar “Bagaimana jika harga sewanya turun menjadi 140 persen?” Ketua paguyuban pasar “Segala tak dapat rendah lagi, Selongsong?” Pimpinan pasar “Menurut saya itu sudah selevel dengan fasilitas yang cak semau di pasar itu. Bagaimana menurut anda?” Komandan paguyuban pasar “Saya tetap tidak sejadi. Karena, perekonomian pedagang di kota ini tak stabil”. Pimpinan pasar “Lagipula, Pemda sudah mempertimbankannya melangkaui proses pendakyahan angket. Tinggal, hasil dari kajian akademik itu akan disampaikan ke Walikota laksana bahan pertimbangan sebelum memutuskan final pertambahan retribusi pasar”. Penasihat paguyuban pasar “Kami tahu itu, tapi bagaimana kami boleh membayarnya? Keperluan kami banyak, mulai bersumber kebutuhan sandang, pangan, dan kebutuhan lainnya. Harap dikurangi lagi tarifnya, Paket”. Pimpinan pasar “Ya sudah. Bagaimana jika tarif retribusinya jatuh menjadi 125 persen?” Ketua paguyuban pasar “Ya, saya seia, Paket”. Didikan pasar “Baiklah. Nanti saya akan mengusulkannya ke Pemda”. Ketua paguyuban pasar “Ya tentu. Peroleh kasih atas toleransi beliau terhadap kami. Boleh saya keluar?” Pimpinan pasar “Sama-selaras, itu sudah menjadi kewajiban saya perumpamaan pimpinan pasar ini. Sambut anugerah juga karena anda telah menyampaikan aspirasi itu.” Ketua paguyuban pasar “Ya, sama-setimpal. Selamat pagi”. Pimpinan pasar “Selamat pagi”. Posted in Teks Negosiasi, Tugas B. Ind Negosiasi antara Kepala Paguyuban Pelimbang dengan Pimpinan Pasar Pedagang Selamat siang pak. Arahan Selamat siang. Yuk duduk. Pedagang Ya, terima pemberian. Pimpinan Apakah suka-suka yang dapat saya tolong? Perantau Saya Superior Paguyuban Petualang di pasar. Sebagai Ketua, saya diminta cak bagi menggantikan pergok Anda. Pimpinan Oh ya, suka-suka apa? Kelihatannya penting sekali. Pedagang Saya dan maskapai-sekutu merasa bahwa biaya kontrak pasar ini terlalu mahal. Arahan Kenapa Anda berpikir dalam-dalam seperti mana itu? Petualang Apabila diperhitungkan dari pendapatan yang kami bisa, keuntungan yang kami terima tidak seberapa apabila digunakan untuk membayar kontrak pasar. Pimpinan Bagaimana ya? Pajak yang ditarik pemerintah makin hari makin meningkat. Pedagang Sama halnya dengan kami, harga sembako pun meningkat. Pimpinan Tapi lain kelihatannya untuk menurunkan harga carter. Elektrik menanjak dan biaya operasional sekali lagi mahal. Pelimbang Tolonglah Pak, untuk kami terlalu mahal, bahkan konsumen sekarang tidak seramai dulu. Pimpinan Ini tetapi sementara, ingin tidak cak hendak mereka pula pasti membutuhkan sembako. Petualang Minimum tidak, biaya sewanya lah, kami masih bisa mendapatkan untung 20%. Pimpinan Kalaupun ambruk, cuma bisa Pengembara Kalau sahaja jatuh segitu, tidak terlalu berbeda dengan sebelumnya. Bagaimana sekiranya Pimpinan Baiklah, kita ambil jalan tengahnya saja. Saya turunkan jadi tidak lebih tak kurang. Pedagang Tapi kalau dapat diturunkan lagi, paket. Kami akan berusaha mandapat pelanggan bertambah banyak. Bila harga sewa terlalu mahal, bagaimana sekiranya pada pedagan meragas kontraknya? Pimpinan Ya sudah, akan saya usahakan. Pengembara Baik Pak, songsong rahmat atas pengertiannya. Selamat siang. Pimpinan Selamat siang. Posted in Teks Negosiasi Dengan kaitkata Teks Negosiasi NEGOSIASI ANTARA WAKIL Pengusaha BATIK DAN WAKIL PEMERINTAH Suatu hari, seorang pengusaha batik diminta cak bagi mengaplus para pemanufaktur menulis tak untuk mengajukan usulan program kepada pemerintah kawasan bikin mendirikan sebuah laboratorium batik. Duta pabrikan “Selamat pagi, Pak.” Wakil pemerintah “Selamat pagi. Mari silakan duduk.” Wakil pabrikan “Terimakasih, Pak.” Konsul pemerintah “Saya Rudi Suwarno, konsul pemerintah di sini. Beliau?” Duta pemanufaktur “Saya William Santoso, Pak. Wakil pengusaha batik di kota ini.” Duta pemerintah “Baiklah, ada mesti segala apa Pak William?” Wakil pabrikan “Seperti ini, Selongsong. Saya mewakili pengusaha batik di kota ini untuk mengusulkan suatu program bikin mendirikan laboratorium batik. Bagaimana menurut Anda?” Konsul pemerintah “Saya lalu mengapresiasi usulan gambar tersebut. Lagipula momen ini batik menengah berkembang pesat di pasar nasional, lebih-lebih internasional.” Wakil pabrikan “Iya betul. Jadi, apakah usulan kami diterima, Pak?” Wakil pemerintah “Iya. Namun, begini. Sebenarnya, provinsi madya mengalami krisis keuangan akibat bencana yang terjadi beberapa rembulan kemarin. Dana nan distrik keluarkan cak bagi itu tidaklah kecil. Jadi, kami dari pemerintah daerah belum dapat banyak membantu untuk komplikasi dana.” Konsul pengusaha “Magfirah, Pak. Menurut sepengetahuan kami, bukankah untuk masalah bencana kemarin telah mendapat bantuan dari muslihat?” Wakil pemerintah “Memang bersusila. Tetapi lakukan logistik ditanggung daerah.” Wakil pengusaha “Takdirnya hanya masalah logistik yang ditanggung, seyogiannya daerah dapat mengusahakan dana untuk laboratorium ini, Pak.” Wakil pemerintah “Maaf, Sampul. Doang, uluran tangan logistik ini tidak hanya disalurkan ke satu alias dua kecamatan saja. Melainkan enam kecamatan. Dan sampai saat ini, mereka masih menumpu menggantungkan bantuan wilayah. Memangnya, berapa biaya yang dibutuhkan lakukan makmal batik? Tidak adv minim bukan?” Wakil pengusaha “Yang kami harapkan dari kawasan sebesar Kelongsong. Bagaimana?” Wakil pemerintah “Belum boleh. Itu terlalu besar.” Wakil pabrikan “Bagaimana jika setengahnya? Laboratorium ini tentu akan menambah pendapatan kawasan.” Konsul pemerintah “Sejenis ini doang, Pak. Jikalau cuma 30 uang dari biaya nan diminta, kemungkinan bisa.” Duta pengusaha “Tidak bisa naik sekali lagi, Pak?” Konsul pemerintah “Sekali lagi saya minta lepas. Kenyataannya, daerah memang belum gemuk.” Wakil pengusaha “Baiklah kalau begitu. Saya cak dapat tawarannya. Cuma, jika bisa usahakan lebih ya, Sampul. Minimal 40 persennya.” Konsul pemerintah “Oke, akan kami usahakan.” Wakil pengusaha “Baiklah, saya pamit dulu, Pak. Terima kasih atas waktunya. Selamat pagi.” Wakil pemerintah “ Ya silakan. Sekelas-sama. Selamat pagi.” Mereka bersalaman Posted in Teks Negosiasi Negosiasi Iuran Renovasi Pasar Keadaan sebuah pasar sekarang sedang sangat membutuhkan renovasi. Pimpinan pasar menginginkan reformasi terhadap pasar. Hanya tentunya membutuhkan biaya yang tidak kurang. Engkau meminta iuran kepada setiap pengelana yang memiliki sertifikat berjualan di pasar tersebut. Sira berdialog dengan superior paguyuban pedagang yang mewakili seluruh pedagang di pasar tersebut. Siang harinya, ketua paguyuban petualang mendatangi apartemen bimbingan untuk mengomongkan tentang banyaknya iuran yang harus dibayar oleh setiap pedagang. Ketua paguyuban pedagang Selamat siang, Buntelan. Pimpinan pasar Selamat siang. Silakan duduk. Pemimpin paguyuban pedagang Ya, syukur. Saya Yunia Eka Upik, duta dari seluruh petualang di Pasar Bapak. Didikan pasar Baik, tentunya Anda sudah tahu saya. Tinggal, ada perlu apa Anda datang kemari? Komandan paguyuban pendatang Saya dipercaya teman-teman lakukan berdialog dengan Bapak. Pimpinan pasar Akan halnya segala apa, Taci? Ketua paguyuban pedagang Tentang masalah iuran perantau untuk penyempuraan pasar. Pimpinan pasar Oh… kelainan itu. Setelah saya perhitungkan total biaya renovasi pasar kira-kira mencapai Bos paguyuban pedagang Banyak sekali, Kelongsong biaya nan dibutuhkan. Memangnya apa belaka yang akan diperbaiki? Bimbingan pasar Tentunya banyak pula. Ada perbaikan atap, keramik, penyakit susukan pembuangan air, dan WC umum untuk pasar. Ketua paguyuban pedagang Oh begitu ya, Paket. Didikan pasar Ya, Kakak. Cak semau berapa total pedagang yang berjualan di pasar? Ketua paguyuban pedagang Cak semau 80 pelimbang yang punya dokumen menggandar di pasar, Buntelan. Kaprikornus, berapa iuran bagi setiap pengembara? Pimpinan pasar Kira-kira setiap pedagang. Komandan paguyuban pedagang Lho, mengapa banyak sekali, Paket? Pimpinan pasar Itu untuk mengantisipasi kehabisan biaya, Mbak. Sekarang sasaran material ketel harganya naik. Kepala paguyuban pedagang Kalau sebesar itu berlebih mahal, Pak. Arahan pasar Menurut saya itu telah sesuai, Mbak. Bagaimana? Bos paguyuban pelimbang Tidak boleh, Cangkang. Upah kami saja selingkung tiap-tiap masa. Itu saja bikin biaya kehidupan sehari-musim. Bagaimana jikalau iurannya saja? Pimpinan pasar Weh, itu sangat kurang, Mbakyu. Renovasi itu ketel bagi guna para pedagang juga. Penasihat paguyuban pendatang Bagaimana jika Arahan pasar Itu juga masih kurang, Mbak. Bagaimana kalau Itu telah harga yang cukup. Ketua paguyuban pedagang Tolong sesuaikan dengan upah kami, Cangkang. Menurut saya, iurannya hanya. Pimpinan pasar Baiklah untuk sementara iurannya dengan syarat, petualang juga harus ikut bergotong royong merenovasi pasar. Dan jika dalam penyempuraan tersebut membutuhkan biaya kembali, saya akan meminta sedikit urunan tambahan lagi. Bos paguyuban musafir Baik, Pak. Saya sejadi. Saya akan memberitahukan kepada seluruh perantau di pasar. Pimpinan pasar Ya telah, sepakat ya, Yunda. Bos paguyuban pengembara Iya, Pak. Syukur. Bolehkah saya pamit? Arahan pasar Terima anugerah kembali. Ya, marilah. Selamat petang. Ketua paguyuban perantau Selamat sore.Mereka berjabat tangan Serupa itu majikan paguyuban meninggalkan apartemen didikan pasar, ia langsung memberitahukan seluruh pedagang di pasar. Engkau menyampaikan hasil dialog bahwa iuran peremajaan dengan syarat-syarat tertentu. Posted in Wacana Negosiasi Teks Negosiasi antara Wakil Pengusaha Menggambar dan Konsul Pemerintah Setelah para pabrikan batik berdebat bersama, akhirnya mereka berniat bikin mengajukan usulan mendirikan Lab Batik ke Pemerintah Daerah. Mereka menunjuk Ibu Alin untuk pergok Pemda. Duta Pengusaha “Selamat siang, Bungkusan.” Wakil Pemda “Selamat siang. Mari, silahkan duduk.” Wakil Pengusaha “Ya, terima kasih.” Konsul Pemda “Saya Hadi Wijoyo penggalan KPPT. Anda siapa?” Wakil Pengusaha “Saya Alin, pengusaha menggambar di ii kabupaten ini.” Wakil Pemda “Baiklah Ibu Alin, ada keperluan apa Anda cak bertengger kemari?” Wakil Pengusaha “Demikian ini Bungkusan, beberapa musim lampau saya dan padanan-tandingan pemanufaktur batik lainnya beranggar pena, dan setelah kami berbantahan, kami memutuskan untuk mengedepankan kepada pemerintah bahwa kami ingin didirikannya Lab Menggambar di daerah tingkat ini.” Wakil Pemda “Oh sejenis itu, sebenarnya apa tujuan mendirikan Lab Menulis tersebut?” Konsul Pengusaha “Kami berpikir jika suka-suka Lab Batik ini akan melicinkan kami bakal mendapatkan pemakai. Selain itu, Lab Menulis dapat menciptakan menjadikan kaum akil balig tertarik kepada batik dan melestarikannya. Konsul Pemda “Oh, itu ide nan bagus. Tapi, apakan Anda sudah menimang-nimang hal lain begitu juga anggaran dan lahan bekas Lab Menulis itu akan agak kelam?” Wakil Pengusaha “Oh, telah Pak, ini anggarannya. simultan menunjukkan selembar kertas Wakil Pemda “Weh, lautan sekali biayanya. Pemerintah tidak boleh memperlainkan dana sebesr ini.” Wakil Pabrikan “Tenang, untuk biaya kami para pemanufaktur bertujuan mendanai 20%, yang 80% kami mohon berusul pemerintah.” Konsul Pemda “Weh, kami rasa itu masih terlalu tangga.” Duta Pengusaha “Bagaimana sekiranya 30% bersumber kami dan 70% dari pemerintah?” Konsul Pemda “Saya masih belum seia, pemerintah lain jalinan mengeluarkan biaya setakat segitu.” Wakil Pengusaha “Kalau 50% pecah kami dan pemerintah 50%?” Wakil Pemda “Begini doang, buat tanah nanti pakai tanah pemerintah, dan untuk Pembangunan kami membantu sebesar 20%, bagaimana?” Wakil Pemanufaktur “Sokong naik sedikit, Buntelan.” Konsul Pemda “Baik, 30%.” Duta Pengusaha “Baiklah, saya kasih, Pak. Boleh saya keluar?” Wakil Pemda “Ya, silahkan.” Wakil Pabrikan “Ya, Syukur Paket. Selamat sore.” Wakil Pemda “Selamat sore.” Posted in Pustaka Negosiasi Negosiasi antara Konsul Pelimbang dan Arahan Pasar Pasar Wakil Pedagang Selamat siang, Pak. Pimpinan Pasar Selamat siang, Mas. Mari silakan duduk. Konsul Pedagang Sambut hadiah, Kemasan. Pimpinan Pasar Lepas sebelumnya, Ia siapa? Dan terserah keperluan apa? Wakil Pedagang Saya majikan paguyuban pedagang pasar, saya mau menggunjingkan tentang harga sewa tempat, Kelongsong. Pimpinan Pasar Oh, iya. Bagaimana, Mas? Wakil Pelimbang Semacam ini, Pak. Saya dan teman-teman merasa sewa tempat membahu disini sesak mahal, tidak seimbang dengan pemasukan kami. Arahan Pasar Lalu? Duta Pedagang Kan kiai adv pernah sendiri, sekarang di negara kita ini medium krisis ekonomi. Pimpinan Pasar Ya, saya adv pernah. Lantas? Duta Pedagang Hal itu berkapak puas pendapatan kami, Pak. Pimpinan Pasar Berkapak bagaimana maksudnya? Duta Pedagang Kerjakan membayar sewa kami harus menaikkan harga, tetapi peminatnya menjadi sedikit. Sehingga, pendapatan kami yang seharusnya naik malah berkurang. Pimpinan Pasar Lantas, Mas kepingin bagaimana? Duta Pedagang Paling tidak harga sewa boleh turun, Pak. Pimpinan Pasar Memangnya ingin turun berapa? Wakil Pedagang Harga sebelumnya suatu juta per bulan, mungkin dapat merosot menjadi enam dupa mili sendirisendiri bulan, untung-untung boleh setengahnya. Pimpinan Pasar Weh, kalau setengahnya tidak bisa, Mas. Bagaimana jikalau sembilan ratus ribu? Wakil Pedagang Itu setara saja, Kelongsong. Turunnya saja sedikit. Didikan Pasar Bagaimana dengan delapan dupa ribu? Konsul Pelimbang Tujuh ratus ribu bisa, Buntelan? Didikan Pasar Wah, bagaimana ya, masalahnya kita juga membutuhkan laba. Ya sudah, tujuh ratus lima puluh ribu bagaimana? Konsul Petualang Baik, saya akan membincangkan dengan teman-tara, Pak. Bimbingan Pasar Baiklah, nanti boleh mengabari saya makin lanjutnya. Semoga itu dapat mengendurkan bagasi. Wakil Pedagang Iya, Pak. Saya pamit dulu. Terima kasih. Arahan Pasar Iya, proporsional-proporsional. Posted in Pustaka Negosiasi Negosiasi antara Ketua OSIS dan Ketua Sekolah Kegiatan negosiasi ini berlangsung di ruang Pemimpin seorang Pengurus osis mewakili antiwirawan-temannya lakukan menyakinkan Majikan Sekolah agar menerima dan menyetujui proposal pembuatan koperasi yang dikelola siswa. Pengurus OSIS Selamat siang,Selongsong. Pejabat Sekolah Selamat duduk. Pengurus OSIS Songsong kasih, Selongsong. Penasihat Sekolah Ya, Ada teradat segala? Pengurus OSIS Serupa ini Kemasan,saya perwakilan kepengurusan osis ingin membicarakan tentang tawaran Pembuatan koperasi yang telah kami ajukan sreg hari yang lalu. Kepala Sekolah Oh iya,Jadi bagaimana rencananya? Pengurus OSIS Jadi kami sudah membentuk rencana untuk menciptakan menjadikan koperasi nan dikelola oleh pelajar. Pembesar Sekolah Bukannya sekolah sudah memiliki koperasi nan dikelola oleh sida-sida sekolah? Pengurus OSIS Iya, menurut kami koperasi yang kita miliki sekarang tekor memnuhi kebutuhan koperasi kita minus berjalan dengan baik. Kepala Sekolah Lalu jika serupa itu,apakah petatar dapat berkewajiban bagi mengelola koperasi? Pengurus OSIS Bisa Bungkusan. Pembesar Sekolah Hmmm… Pengurus OSIS Kami sudah punya bayangan bahwa pembuatan koperasi yang baru ini lampau bermanfaat bagi petatar. Kepala Sekolah Suntuk apakah tidak mengganggu penerimaan? Pengurus OSIS Tidak, buka saat pagi sebelum pelajaraan,dan pron bila istirahat. Kepala Sekolah Baiklah,apakah membutuhkan ruangan baru atau lama? Pengurus OSIS Menurut saya,kami terbiasa ruang baru Pak,karena seperti nan sudah saya katakan,ruang lama kita kurang mencukupi kebutuhan petatar. Penasihat Sekolah Habis jika butuh ruang baru,berapakah biaya yang dibutuhkan? Pengurus OSIS Sekitar Pak. Kepala Sekolah Apakah tak terlalu mahal?Bagaimana sekiranya Pengurus OSIS Tidak boleh, sudah lalu membayangkan jikalau Komandan Sekolah Jangan,itu masih terlalu janjang,mas. Pengurus OSIS Bagaimana sekiranya Kepala Sekolah Baiklah,menurut saya angka itu lebih logis. Pengurus OSIS Baiklah kalau begitu akan saya buatkan rancangan anggaranya Kemasan. Kepala Sekolah Baiklah,Segala ada pun yang perlu dibicarakan? Pengurus OSIS Enggak Pak,Bisa saya kembali ke kelas saat ini? Pembesar Sekolah Ya,silakan. Pengurus OSIS Terima kasih, siang. Majikan Sekolah Selamat siang. Posted in Teks Negosiasi Negosiasi Pengusaha Menulis Pengusaha batik yang terhimpun dalam persatuan pengusaha batik salatiga PPBS ingin mengajukan usulan program kepada pemerintah provinsi bakal mendirikan makmal menulis. B “Selamat pagi, Bu.” P “Selamat pagi juga, Bu. Suka-suka perlu apa Anda kemari?” B “Saya ketua persatuan pengusaha batik salatiga PPBS ingin mengajukan proposisi program kepada pemerintah daerah bikin mendirikan makmal batik.” P “Iya, tapi suka-suka sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.” B “Persyaratannya segala apa belaka, Bu?” P “Nan pertama harus ada prasaran.” B “Lepas, proposalnya berisi apa belaka ya, Bu?” P “Pendahuluan, isi, penutup, dan lampiran.” B “Itu cuma, Bu? Jika isi adapun segala apa saja, Bu?” P “Panjang usus dong, Bu! Ini baru mau saya jelaskan.” B “Oh baik, Bu silahkan dilanjutkan.” P “Berisi akan halnya rencana dana yang dibutuhkan, lokasi, dan segala apa macam gambar keperluan pendirian laboratorium menggambar ini.” B “Baik, Bu. Kemudian persyaratan selanjutnya barang apa, Bu ?” P “Kamu harus mengisi formulir pengusulan programa dan membayarnya.” B “Formulirnya dimana ya, Bu? Saya harus membayar berapa, Bu?” P “Ini, Bu. Ibu memadai membayar B “Oh iya, Bu. Untuk masalah bantuan dana bagaimana, Bu?” P “Ibu membutuhkan dana berapa?” B “Kurang lebih Rp600 juta.” P “Maaf itu terlalu besar. APBD Salatiga enggak boleh digunakan hanya cak bagi prinsip makmal ini, Bu.” B “Takdirnya Rp500 juta bagaimana, Bu?” P “Masih terlalu tingkatan, Bu.” B “Biaya laboratorium menggambar ini memang cukup tinggi, Bu. Bagaimana seandainya Rp450 juta?” P “Jika Rp400 juta sahaja apakah cukup, Bu? Sisanya persatuan Ibu haruslah membolongi dana.” B “Iya enggak apa, Bu. Terima anugerah atas bantuannya, Bu.” P “Iya, Bu. Proposalnya kami tunggu sampai ahad depan seharusnya bisa segera ditanda tangani Kiai Walikota.” B “Baik, Bu.” Keterangan B = Pengusaha batik P = Pegawai pemerintah kewedanan Posted in Referensi Negosiasi NEGOSIASI ANTARA PENGURUS OSIS DAN Pengarah SEKOLAH Pengurus OSIS Selamat pagi, Pak. Pejabat Sekolah Selamat pagi. Yuk, yuk duduk. Pengurus OSIS Songsong belas kasih, Paket. Komandan Sekolah Ya, sama sama. Ada teradat barang apa? Pengurus OSIS Apakah Bapak telah membaca usulan program yang telah kami ejekan? Kepala Sekolah Ya mutakadim. Bisakah Beliau jelaskan inti pecah usulan tersebut? Pengurus OSIS Intinya kami akan mendirikan koperasi sekolah yang dikeloala maka itu siswa sendiri. Bagaimana pendapat Kiai? Pembesar Sekolah Dulu, apa keuntungan didirikannya koperasi tersebut? Pengurus OSIS Karena dikelola maka itu peserta maka akan melatih tanggung jawab pelajar. Kepala Sekolah Jikalau dikelola oleh siswa apakah tidak mengganggu belajar siswa? Mendirikan koperasi juga akan menambah biaya pengeluaran sekolah. Pengurus OSIS Tidak, Kemasan. Koperasi tersebut akan dibuka setelah sepulang sekolah, jadi tidak akan mengganggu belajar peserta. Kepala Sekolah Saya tidak setuju karena itu boleh menggaggu belajar pelajar dan meninggi biaya pengeluaran sekolah. Pengurus OSIS Namun, itu dapat melatih siswa bertanggung jawab dan memanfaatkan waktu dengan baik. Selain itu pula dapat menambah uang saku murid, Kelongsong. Kepala Sekolah Saya tetap tidak semupakat. Melatih tanggung jawab dan memanfaatkan waktu dengan baik tak harus dengan mendirikan koperasi. Pengurus OSIS Tapi, kami juga membutuhkan koperasi karena kantin di sekolah enggak mencukupi bagi para siswa, Pak. Pembesar Sekolah Tapi, saya tetap tidak setuju. Tujuan siswa datang ke sekolah kerjakan belajar, lain cak bagi pergi ke kafetaria. Pengurus OSIS Kemarin kami telah melakukan survey dan para siswa setuju cak bagi didirikan koperasi nan dikelola siswa. Pengarah Sekolah Baiklah jika begitu. Saya akan diskusikan dahuhu hal ini dengan bagian kesiswaan. Pengurus OSIS Ya, terima kasih, Pak. Atasan Sekolah Saya akan beritahu keputusannya dalam beberapa hari ke depan. Pengurus OSIS Cak dapat kasih atas perhatiannya, Pak. Saya akan kembali ke papan bawah masa ini. Majikan Sekolah Ya, mari. Posted in Teks Negosiasi Navigasi pos Source